Proses pembuatan Dibasic ester
Proses pembuatan Dibasic ester paling sering diproduksi dari asam rantai pendek. Yaitu asam adipat, asam suksinat, dan asam glutarat, dan biasanya akan menghasilkan methyl dibasic ester. Terlepas dari jenis ataupun metode sointesisnya DBE memiliki sifat yang tidak mudah terbakar, tidak korosif, dan mudah terurai dengan secara hayati.
Dibasic ester atau DBE yaitu pelarut memiliki titik didih tinggi ramah lingkungan, DBE adalah merupakan campuran dari tiga ester. Pada bahan campuran utamanya adalah Dimethyl succinate (CH3OOC(CH2)2COOCH3), Dimethyl adipate (CH3OOC(CH2)4COOCH3), dan Dimethyl glutarate (CH3OOC(CH2)3COOCH3).
Banyak industri yang menggunakan DBE ini sebagai bahan campuran pelarutnya. Tapi taukah anda bagai mana pembuatannya? Mari kita simak penjelasan dibawah ini mengenai proses pembuatan Dibasic Ester.
Proses pembuatan Dibasic Eser (DBE) yaitu dengan cara dari esterifikasi asam karbosilat dengan menggunakan katalis. Karena pada dasarnya, asam adipat. Asam suksinat dan asam glutarat digabungkan lalu setelah itu direaksikan dengan methanol. Kemudian dengan adanya katalisasam sehingga dapat menghasilkan ester monometil. Ester ini lalu bereaksi dengan methanol untuk nanti menghasilkan ester dibasa berair. Campuran ester ini kemudian akhirnya dipisahkan dengan menggunakan cara distilasi.
Metode dan sistem untuk membuat Dibasic Eser yaitu dengan cara metatesis yang secara umum diungkapkan. Dalam beberapa perwujudan, metode terdiri dari mereaksikan ester olefin terminal dengan ester olefin internal dengan adanya katalis metatesis untuk dapat membentuk DBE. Olefin ester terminal atau olefin ester internal berasal dari bahan baku terbarukan, seperti bahan baku minyak alami.
Dalam perwujudan tersebut, bahan baku minyak alami atau turunannya yang ditransesterifikasi, dimetesiskan untuk dapat membuat olefin ester terminal atau olefin ester internal. Ini adalah istilah umum yang paling sering digunakan pada ester asam dikarboksilat yang banyak dan berbagai jenis. Alcohol yang dihasilkan bervariasi dalam beberapa komposisi sering kali menghasilkan methanol atau alcohol mono dengan berat molekul lebih tinggi lainnya.
Proses produksi dibasic ester (DBE) melibatkan reaksi antara asam-asam organik dan glikol. Asam organik yang biasanya digunakan dalam produksi DBE adalah asam adipat, asam glutarat, atau asam suksinat, sementara glikol yang umum digunakan adalah etilena glikol atau propilena glikol.
Berikut adalah tahapan umum dalam proses produksinya :
- Penggabungan Asam Organik dan Glikol: Asam organik dan glikol dimasukkan ke dalam tangki reaktor yang dilengkapi dengan pemanas dan pengaduk. Jumlah dan rasio asam organik dan glikol yang digunakan ditentukan sesuai dengan formula dan kebutuhan reaksi.
- Reaksi Esterifikasi: Proses dimulai dengan pemanasan campuran asam organik dan glikol dalam reaktor. Pemanasan ini meningkatkan laju reaksi dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pada saat yang sama, katalis dapat ditambahkan untuk mempercepat reaksi esterifikasi. Reaksi esterifikasi adalah reaksi kimia di mana gugus asam dari asam organik bereaksi dengan gugus hidroksil dari glikol, membentuk ester dengan pelepasan molekul air.
- Pemisahan dan Pemurnian: Setelah reaksi esterifikasi selesai, campuran hasil reaksi berisi ester, air, katalis, dan produk sampingan dimasukkan ke dalam unit pemisahan. Di sini, air dan produk sampingan dipisahkan dari ester. Proses pemisahan ini dapat melibatkan distilasi atau proses pemurnian lainnya.
- Penyulingan dan Pengkondisian: Hasil ester yang murni kemudian dijalani proses penyulingan tambahan untuk menghilangkan kotoran residu dan menghasilkan ester yang lebih murni. Setelah itu, Dibasic ester telah diproduksi dan dapat dikemas atau digunakan dalam berbagai aplikasi.
Proses produksi dBE dapat bervariasi tergantung pada skala produksi, kondisi reaksi, dan bahan baku yang digunakan. Produsen kimia biasanya memiliki prosedur dan peralatan yang khusus sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, perhatian khusus diberikan pada faktor keamanan dan perlindungan lingkungan selama seluruh proses produksi untuk mencegah risiko bahaya dan potensi pencemaran.